Parameterisasi SQL, juga dikenal sebagai pernyataan yang disiapkan, adalah teknik yang digunakan dalam pengembangan aplikasi web untuk mengurangi kerentanan injeksi SQL. Ini melibatkan penggunaan placeholder dalam kueri SQL yang kemudian diganti dengan nilai yang disediakan pengguna. Dengan memisahkan logika kueri dari input pengguna, SQL berparameter membantu mencegah eksekusi kode SQL berbahaya.
Saat aplikasi web menggunakan SQL berparameter, kueri SQL terlebih dahulu disiapkan oleh server aplikasi sebelum input pengguna dimasukkan. Kueri dikirim ke server database dengan placeholder untuk nilai yang diberikan pengguna. Penampung ini biasanya diwakili oleh tanda tanya atau parameter bernama. Server basis data kemudian mengkompilasi dan mengoptimalkan kueri, tanpa mempertimbangkan nilai sebenarnya.
Setelah kueri disiapkan, input pengguna terikat ke placeholder, menggantikannya dengan nilai yang sesuai. Proses pengikatan memastikan bahwa input pengguna diperlakukan sebagai data dan bukan sebagai kode yang dapat dieksekusi. Pemisahan logika kueri dan input pengguna ini mencegah serangan injeksi SQL karena server basis data mengetahui bahwa input pengguna harus ditafsirkan sebagai data, bukan sebagai bagian dari struktur kueri.
Dengan menggunakan SQL berparameter, aplikasi web dapat secara efektif mengurangi kerentanan injeksi SQL. Berikut adalah beberapa keuntungan utama dari pendekatan ini:
1. Perlindungan terhadap injeksi SQL: SQL berparameterisasi memastikan bahwa input pengguna diperlakukan sebagai data, menghilangkan kemungkinan injeksi kode SQL berbahaya. Karena input pengguna diperlakukan sebagai nilai, meskipun berisi karakter khusus atau sintaks SQL, itu tidak akan ditafsirkan sebagai bagian dari struktur kueri.
Misalnya, pertimbangkan kueri SQL rentan berikut tanpa parameterisasi:
SELECT * FROM users WHERE username = 'admin' AND password = '<user_input>';
Penyerang dapat mengeksploitasi kueri ini dengan memasukkan `' ATAU '1'='1' –` sebagai input pengguna, secara efektif melewati pemeriksaan kata sandi. Namun, dengan menggunakan SQL berparameter, kueri akan terlihat seperti:
SELECT * FROM users WHERE username = 'admin' AND password = ?;
Input pengguna terikat ke placeholder, mencegah upaya injeksi SQL apa pun.
2. Peningkatan kinerja: Permintaan SQL berparameter dapat disiapkan sekali dan dieksekusi berkali-kali dengan nilai yang berbeda. Ini mengurangi overhead parsing dan mengoptimalkan kueri setiap kali dieksekusi. Pernyataan yang disiapkan dapat di-cache oleh server database, menghasilkan peningkatan kinerja untuk kueri yang sering dieksekusi.
3. Pencegahan kesalahan sintaksis: SQL berparameter membantu mencegah kesalahan sintaksis yang disebabkan oleh input pengguna yang diformat dengan tidak benar. Server basis data memperlakukan input pengguna sebagai data, memastikan bahwa itu tidak mengganggu struktur kueri.
4. Abstraksi basis data: SQL berparameterisasi memungkinkan abstraksi basis data yang lebih baik, karena kode aplikasi tidak perlu mengetahui sintaks atau struktur spesifik dari basis data yang mendasarinya. Ini membuatnya lebih mudah untuk beralih di antara sistem basis data yang berbeda tanpa mengubah logika aplikasi.
Parameterized SQL adalah teknik yang ampuh untuk mengurangi kerentanan injeksi SQL dalam aplikasi web. Dengan memisahkan logika kueri dari input pengguna dan memperlakukan nilai yang diberikan pengguna sebagai data, SQL berparameter memberikan pertahanan yang kuat terhadap serangan injeksi SQL. Keuntungannya termasuk perlindungan terhadap injeksi SQL, peningkatan kinerja, pencegahan kesalahan sintaksis, dan abstraksi basis data yang lebih baik.
Pertanyaan dan jawaban terbaru lainnya tentang Dasar-Dasar Keamanan Aplikasi Web EITC/IS/WASF:
- Apa yang dimaksud dengan tajuk permintaan metadata pengambilan dan bagaimana cara menggunakannya untuk membedakan antara asal yang sama dan permintaan lintas situs?
- Bagaimana tipe tepercaya mengurangi permukaan serangan aplikasi web dan menyederhanakan tinjauan keamanan?
- Apa tujuan dari kebijakan default pada tipe tepercaya dan bagaimana ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi penugasan string yang tidak aman?
- Bagaimana proses pembuatan objek tipe tepercaya menggunakan API tipe tepercaya?
- Bagaimana arahan jenis tepercaya dalam kebijakan keamanan konten membantu mengurangi kerentanan skrip lintas situs (XSS) berbasis DOM?
- Apa jenis tepercaya dan bagaimana cara mengatasi kerentanan XSS berbasis DOM dalam aplikasi web?
- Bagaimana kebijakan keamanan konten (CSP) dapat membantu mengurangi kerentanan skrip lintas situs (XSS)?
- Apa itu pemalsuan permintaan lintas situs (CSRF) dan bagaimana hal itu dapat dieksploitasi oleh penyerang?
- Bagaimana kerentanan XSS dalam aplikasi web membahayakan data pengguna?
- Apa dua kelas utama kerentanan yang biasa ditemukan di aplikasi web?
Lihat lebih banyak pertanyaan dan jawaban di EITC/IS/WASF Web Applications Security Fundamentals